Kusoge Chap 2 (2) Vol 2 B. Indonesia
Chapter 2 (2)
Diterjemahkan oleh
Ketika mereka kembali ke ruang debugging, lelaki ini membaca manual 'Master Screen'.
"Ini benar-benar kusoge, ya kan?"
"Tak bisa disangkal"
"INI BUKAN WAKTUNYA TENANG, KALIAN BERDUA!!!"
Teriak Azrael.
Di Layar Utama terdapat klarifikasi berikut....
[Mengenai Sistem 'Poin G'
Fitur ini yakni sistem 'menyenangkan' yang akan diperkenalkan dengan patch versi 37.
Sesuai sebutan diatas: fitur Ini akan menciptakan para gamemaster menangis dalam sukacita.
Berikut Anda akan diberikan ikhtisar dan latar belakang fitur tersebut.
Ikhtisar
Setiap kali Anda memakai 'Master Screen' untuk men-spawn objek, medan, dungeon, monster, dan sebagainya, itu akan mengkonsumsi 'Poin G'. Jika 'Poin G' habis, Anda tidak akan sanggup memakai 'Master Screen' lagi.
Latar Belakang Fitur
Karena kami mempunyai keluhan yang tiba dari para gamemaster paruh waktu, 'Pekerjaan ini menyerupai menumpuk kerikil di The Children's Limbo' atau 'Ini sama menjemukannya dengan mencari koin 10 yen yang terkubur di padang pasir', kamipun tetapkan untuk memperkenalkan fitur ini yang akan menambah karakteristik permainan ke rutinitas para gamemaster.
Cara Memperoleh 'Poin G'
Anda mulai dengan seribu poin. Kami berencana untuk menciptakan quest khusus yang setiap kali gamemaster selesaikan, mereka akan mendapat 'Poin G'. Kami juga berencana untuk memperkenalkan quest-quest ini di patch versi 38.
(Akhir dokumen)]
Lizna memiringkan kepalanya.
"Dan di mana patch versi 38?"
"Itu belum ada"
"Rencana yang belum direncanakan, ya?"
Alice dan Sasaraki mengangguk bersama.
"SEKARANG BUKAN WAKTUNYA TENANG, KAN?!?! APA YANG KITA HARUS LAKUKAN TENTANG INI?!?!?!"
Azrael panik menggantikan mereka. Ya, kini memang bukan waktunya untuk tenang. Kami tidak bisa memakai alat serbaguna kami, yaitu 'Master Screen', lagi. Serius. Jika begini, kami takkan bisa mencegah banjir yang bocor dari lantai dua, sungguh tak berdaya.
"Tapi, yah, entah bagaimana semuanya akan baik-baik saja, Azrael"
"Sasaraki, kenapa kamu begitu tenang?!"
"Mungkin....karena kamu panik"
"Eh?"
"Kau tahu, jikalau semua orang panik, kita tidak akan berhasil, jadi saya harus menguasai diri"
"Ap---?!"
Azrael terlihat sedikit senang, tapi segera mengerucutkan bibir dengan wajah yang tampak kesal.
"Ke-Kenapa ini malah membuatku terlihat menyerupai anak kecil?! Bukan begini yang kumaksud!!"
"Benarkah?"
"Benar!!"
Gadis ini menuntut dengan tangan dan kakinya, itu membuatnya lebih tenang.
Ya, saya harus tetap damai dan melaksanakan yang terbaik.
"Seperti yang diperlukan dari Sasaraki-kun!"
Lizna memujinya. Lelaki inipun mulai merasa sedikit malu.
"Jadi, Alice, apa kamu punya rencana?"
"Ada dua"
"Sesuai yang di harapkan dari si jenius kita"
"Nomor satu: Aku, si jenius, entah bagaimana akan mengurusnya. Nomor dua: Kawan-kawan dari si jenius, yaitu aku, entah bagaimana akan mengurusnya"
"....Ke-Kesampingkan kurangnya detail, itu planning sempurna, kan?!"
Tenang, tetap tenang, Sasaraki. Kau bilang harus menguasai diri sendiri beberapa detik yang lalu.
"Aku punya pandangan gres bagus!"
Azrael mengumumkan dengan megah.
"Kurang lebih kita akan baik-baik saja jikalau melaksanakan sesuatu perihal 'Poin G' itu, ya kan?"
Azrael membiarkan mantelnya berkibar dan tertawa "Fufun".
Dia memasang pose kemenangan dan menampilkan verbal bangga.
Semua yang Sasaraki bisa lihat di balik sikap itu hanyalah flag kegagalan yang mendekat.
"Ada apa dengan tatapan itu?!"
"Tidak....Kau yakin dirimu akan baik-baik saja?"
Dia mencoba memperbaiki bug lag sebelumnya---dan malah berakhir telanjang.
Dia sangat khawatir.
"Kuh, a-aku akan baik-baik saja! Aku berguru banyak sehabis kejadian itu!"
Azrael bersikeras dengan buku panduan tebal di tangan kanannya.
"Bahkan di kusoge ini....ji-jika kita berusaha yang terbaik, hasilnya juga akan jadi bagus, kan?!"
"Begitu ya....Nah! Ayo lakukan yang terbaik!"
"Ada apa dengan nada dan pandangan lembutmu itu?!"
"Azrael-san! Itu cinta!"
"Benarkah?!"
"Eehhh?! Tidak, bukan!!"
"Lalu apa?! Rasa sayang?!"
"Kalau harus dikatakan, kurasa....ini persahabatan?"
"Lelaki dan wanita tidak bisa bersahabat!"
"Eeeehh?! Lalu bagaimana hubunganmu denganku?!"
"Tentu saja, jalinan asmara!"
"Apanya yang 'tentu saja'?!"
Ini malah semakin kacau.
"Kalau begitu, kita tinggalkan saja bab Poin G untuk Azrael"
"Dan Alice? Apa yang akan kamu lakukan?"
"Mencoba dan memasang isu di dunia kasatmata demi membantu kita mendapat pemain-pemain baru"
"....Semoga beruntung"
"Kau juga ya"
Seperti itulah yang mereka putuskan.
☆☆☆
Dua jam kemudian.
"Aku....Aku entah bagaimana berhasil!"
Azrael berseru dengan gembira.
Apa beliau akibatnya berhasil dalam pemrograman....? Pastinya tidak. Dia hanya menemukan 'Data Cube' yang berisi patch versi 38. Tapi bagaimanapun, gadis ini tetap senang.
"Lihat, Sasaraki, kamu boleh memujiku sekarang!"
"Ya. Kerja bagus, Azrael"
"Rasanya kamu lebih menyerupai mengolok-olokku!!"
"Tidak, tentu saja tidak"
Terus terang, si lelaki berpikir kalau gadis ini imut.
"Tapi masalahnya yakni isinya, ya...."
Mereka tetapkan untuk menyelidiki isi patch versi 38 sekarang. Ketika mereka melempar 'Data Cube' berwarna merah ke layar, benda itupun karam kedalam sana diiringi efek bunyi air. Deskripsinya kemudian muncul di Layar Utama.
{Patch versi 38 Program Pelatihan Sempurna Wajib Gamemaster}
Judulnya sendiri dipenuhi oleh menerangkan buruk, tapi mereka menentukan membacanya dulu.
Itu yakni sistem yang memungkinkan mereka memperoleh 'Poin G', menyerupai yang diperkirakan. Jika patch diterapkan, mereka akan diberi item berjulukan {Cincin Master} yang memungkinkan untuk membangun dungeon pilihan, 'Aula Master'.
Jika ada pemain yang mati dalam kondisi {Happy Death} di sana, mereka akan mendapat 'Poin G'.
"Kedengarannya seperti....Penjaga Dungeon, ya?"
Ada RPG di luar sana, dimana kamu akan menjadi penjaga dungeon dan mengusir para petualang yang berani memasukinya. Tak problem untuk menganggapnya sebagai subgenre semacam itu. Sebenarnya, kiprah para gamemaster mungkin cukup menyerupai dengan Penjaga Dungeon.
Namun---ada satu problem yang belum jelas.
"Apa itu {Happy Death}?"
Itu mungkin bukan euthanasia*.
[Tindakan mencabut kehidupan seseorang dgn cara yg tak menimbulkan rasa sakit]
Azrael menyilangkan tangannya dan karam dalam pemikiran, "Hmm....".
"Mungkin, membunuh selagi mereka bahagia?"
"....Bagaimana caranya?"
"Buat saja mereka bahagia!"
"Ya, bagaimana caranya?"
"...Memikirkan caranya...."
Azrael menunjuk ke Sasaraki dengan keringat mengalir di pipinya.
"Adalah pekerjaanmu, kan?!"
"....Umm, benar..."
Bukannya beliau tidak akan pernah bisa memikirkan sesuatu.
Ditambah, memang benar ini yakni pekerjaannya.
"Membuat mereka bahagia....Pada dasarnya, jikalau kubiarkan mereka bersenang-senang, itu akan berhasil, kan?"
Jika orang 'bermain bagus' dalam shogi atau olahraga lain, mereka bisa senang. Di game inipun sama, bukanlah hal tidak mungkin untuk membiarkan para pemain menikmati diri sendiri. Sasaraki telah menciptakan itu terjadi beberapa kali.
Misalnya, dikala beliau menciptakan dungeon tutorial untuk Lizna dan Azrael.
Atau dikala beliau membantai para pemain di Dungeon terakhir lantai satu.
"Hm....kupikir saya sudah mengerti intinya"
"Benarkah?!"
Azrael menyandarkan tubuhnya ke depan.
"Yah. Aku merasa bisa melakukannya"
Begitu lelaki ini mengucapkan kalimat tersebut, wajah Azrael mendadak tersenyum menyerupai anak kecil.
Tiba-tiba saja Sasaraki ingin mengelus kepala si gadis alasannya yakni senyum itu membuatnya tampak menyerupai binatang kecil.
"Yaaay !"
Tanpa lelaki ini sadari, beliau sudah memusatkan perhatian pada Azrael.
"Hm? Ada apa, Sasaraki?"
"Ah, tidak, tidak apa-apa"
Sasaraki menggelengkan kepala untuk menyingkirkan godaan itu.
Jika beliau menyentuh kepalanya sekarang, lelaki ini akan dituduh melaksanakan pemerkosaan lagi. Dirinya pun bersumpah supaya tidak tunduk pada hasrat itu.
"Kalau begitu, ayo cepat dan buat dunge---"
Tepat dikala Sasaraki ingin mengatakannya....
"Tapi, apa ada pemain yang mau tiba untuk mencoba {Happy Death}?"
Lizna memotongnya.
"Mereka kini sedang menyingkirkan ribuan monster bos, kamu tahu?"
"Ah, benar....Tunggu, kita bahkan tidak mempunyai ruang tersisa untuk membangun sebuah dungeon, kan....?"
Sebagian besar wilayah lantai satu telah dibanjiri dan para pemain tengah bergulat dengan 'Potion Berenang' yang memungkinkan mereka bergerak di air. Mungkin takkan ada banyak orang yang tidak waras untuk menyampingkan quest itu kemudian pergi hanya demi menantang sebuah dungeon.
"Apa yang harus kita lakukan?"
"Aku punya pandangan gres bagus"
Lizna tertawa dipenuhi aura kemenangan, "Fufufu"
"Ide yang bagus, kamu bilang?"
"Ya. Sasaraki-kun, lakukan menyerupai ini---"
Lizna tertawa "Fufu" lagi, dan memberi kesan seseorang yang sedang mengisap rokok.
"Apa yang kamu coba maksudkan?"
"Jadilah mata-mata!"
"Hah?"
"Jadilah jasus dan pancing para pemain ke dalam dungeon"
☆☆☆☆
Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke
Sumber http://ifunnovel.blogspot.com/
Diterjemahkan oleh
Ketika mereka kembali ke ruang debugging, lelaki ini membaca manual 'Master Screen'.
"Ini benar-benar kusoge, ya kan?"
"Tak bisa disangkal"
"INI BUKAN WAKTUNYA TENANG, KALIAN BERDUA!!!"
Teriak Azrael.
Di Layar Utama terdapat klarifikasi berikut....
[Mengenai Sistem 'Poin G'
Fitur ini yakni sistem 'menyenangkan' yang akan diperkenalkan dengan patch versi 37.
Sesuai sebutan diatas: fitur Ini akan menciptakan para gamemaster menangis dalam sukacita.
Berikut Anda akan diberikan ikhtisar dan latar belakang fitur tersebut.
Ikhtisar
Setiap kali Anda memakai 'Master Screen' untuk men-spawn objek, medan, dungeon, monster, dan sebagainya, itu akan mengkonsumsi 'Poin G'. Jika 'Poin G' habis, Anda tidak akan sanggup memakai 'Master Screen' lagi.
Latar Belakang Fitur
Karena kami mempunyai keluhan yang tiba dari para gamemaster paruh waktu, 'Pekerjaan ini menyerupai menumpuk kerikil di The Children's Limbo' atau 'Ini sama menjemukannya dengan mencari koin 10 yen yang terkubur di padang pasir', kamipun tetapkan untuk memperkenalkan fitur ini yang akan menambah karakteristik permainan ke rutinitas para gamemaster.
Cara Memperoleh 'Poin G'
Anda mulai dengan seribu poin. Kami berencana untuk menciptakan quest khusus yang setiap kali gamemaster selesaikan, mereka akan mendapat 'Poin G'. Kami juga berencana untuk memperkenalkan quest-quest ini di patch versi 38.
(Akhir dokumen)]
Lizna memiringkan kepalanya.
"Dan di mana patch versi 38?"
"Itu belum ada"
"Rencana yang belum direncanakan, ya?"
Alice dan Sasaraki mengangguk bersama.
"SEKARANG BUKAN WAKTUNYA TENANG, KAN?!?! APA YANG KITA HARUS LAKUKAN TENTANG INI?!?!?!"
Azrael panik menggantikan mereka. Ya, kini memang bukan waktunya untuk tenang. Kami tidak bisa memakai alat serbaguna kami, yaitu 'Master Screen', lagi. Serius. Jika begini, kami takkan bisa mencegah banjir yang bocor dari lantai dua, sungguh tak berdaya.
"Tapi, yah, entah bagaimana semuanya akan baik-baik saja, Azrael"
"Sasaraki, kenapa kamu begitu tenang?!"
"Mungkin....karena kamu panik"
"Eh?"
"Kau tahu, jikalau semua orang panik, kita tidak akan berhasil, jadi saya harus menguasai diri"
"Ap---?!"
Azrael terlihat sedikit senang, tapi segera mengerucutkan bibir dengan wajah yang tampak kesal.
"Ke-Kenapa ini malah membuatku terlihat menyerupai anak kecil?! Bukan begini yang kumaksud!!"
"Benarkah?"
"Benar!!"
Gadis ini menuntut dengan tangan dan kakinya, itu membuatnya lebih tenang.
Ya, saya harus tetap damai dan melaksanakan yang terbaik.
"Seperti yang diperlukan dari Sasaraki-kun!"
Lizna memujinya. Lelaki inipun mulai merasa sedikit malu.
"Jadi, Alice, apa kamu punya rencana?"
"Ada dua"
"Sesuai yang di harapkan dari si jenius kita"
"Nomor satu: Aku, si jenius, entah bagaimana akan mengurusnya. Nomor dua: Kawan-kawan dari si jenius, yaitu aku, entah bagaimana akan mengurusnya"
"....Ke-Kesampingkan kurangnya detail, itu planning sempurna, kan?!"
Tenang, tetap tenang, Sasaraki. Kau bilang harus menguasai diri sendiri beberapa detik yang lalu.
"Aku punya pandangan gres bagus!"
Azrael mengumumkan dengan megah.
"Kurang lebih kita akan baik-baik saja jikalau melaksanakan sesuatu perihal 'Poin G' itu, ya kan?"
Azrael membiarkan mantelnya berkibar dan tertawa "Fufun".
Dia memasang pose kemenangan dan menampilkan verbal bangga.
Semua yang Sasaraki bisa lihat di balik sikap itu hanyalah flag kegagalan yang mendekat.
"Ada apa dengan tatapan itu?!"
"Tidak....Kau yakin dirimu akan baik-baik saja?"
Dia mencoba memperbaiki bug lag sebelumnya---dan malah berakhir telanjang.
Dia sangat khawatir.
"Kuh, a-aku akan baik-baik saja! Aku berguru banyak sehabis kejadian itu!"
Azrael bersikeras dengan buku panduan tebal di tangan kanannya.
"Bahkan di kusoge ini....ji-jika kita berusaha yang terbaik, hasilnya juga akan jadi bagus, kan?!"
"Begitu ya....Nah! Ayo lakukan yang terbaik!"
"Ada apa dengan nada dan pandangan lembutmu itu?!"
"Azrael-san! Itu cinta!"
"Benarkah?!"
"Eehhh?! Tidak, bukan!!"
"Lalu apa?! Rasa sayang?!"
"Kalau harus dikatakan, kurasa....ini persahabatan?"
"Lelaki dan wanita tidak bisa bersahabat!"
"Eeeehh?! Lalu bagaimana hubunganmu denganku?!"
"Tentu saja, jalinan asmara!"
"Apanya yang 'tentu saja'?!"
Ini malah semakin kacau.
"Kalau begitu, kita tinggalkan saja bab Poin G untuk Azrael"
"Dan Alice? Apa yang akan kamu lakukan?"
"Mencoba dan memasang isu di dunia kasatmata demi membantu kita mendapat pemain-pemain baru"
"....Semoga beruntung"
"Kau juga ya"
Seperti itulah yang mereka putuskan.
☆☆☆
Dua jam kemudian.
"Aku....Aku entah bagaimana berhasil!"
Azrael berseru dengan gembira.
Apa beliau akibatnya berhasil dalam pemrograman....? Pastinya tidak. Dia hanya menemukan 'Data Cube' yang berisi patch versi 38. Tapi bagaimanapun, gadis ini tetap senang.
"Lihat, Sasaraki, kamu boleh memujiku sekarang!"
"Ya. Kerja bagus, Azrael"
"Rasanya kamu lebih menyerupai mengolok-olokku!!"
"Tidak, tentu saja tidak"
Terus terang, si lelaki berpikir kalau gadis ini imut.
"Tapi masalahnya yakni isinya, ya...."
Mereka tetapkan untuk menyelidiki isi patch versi 38 sekarang. Ketika mereka melempar 'Data Cube' berwarna merah ke layar, benda itupun karam kedalam sana diiringi efek bunyi air. Deskripsinya kemudian muncul di Layar Utama.
{Patch versi 38 Program Pelatihan Sempurna Wajib Gamemaster}
Judulnya sendiri dipenuhi oleh menerangkan buruk, tapi mereka menentukan membacanya dulu.
Itu yakni sistem yang memungkinkan mereka memperoleh 'Poin G', menyerupai yang diperkirakan. Jika patch diterapkan, mereka akan diberi item berjulukan {Cincin Master} yang memungkinkan untuk membangun dungeon pilihan, 'Aula Master'.
Jika ada pemain yang mati dalam kondisi {Happy Death} di sana, mereka akan mendapat 'Poin G'.
"Kedengarannya seperti....Penjaga Dungeon, ya?"
Ada RPG di luar sana, dimana kamu akan menjadi penjaga dungeon dan mengusir para petualang yang berani memasukinya. Tak problem untuk menganggapnya sebagai subgenre semacam itu. Sebenarnya, kiprah para gamemaster mungkin cukup menyerupai dengan Penjaga Dungeon.
Namun---ada satu problem yang belum jelas.
"Apa itu {Happy Death}?"
Itu mungkin bukan euthanasia*.
[Tindakan mencabut kehidupan seseorang dgn cara yg tak menimbulkan rasa sakit]
Azrael menyilangkan tangannya dan karam dalam pemikiran, "Hmm....".
"Mungkin, membunuh selagi mereka bahagia?"
"....Bagaimana caranya?"
"Buat saja mereka bahagia!"
"Ya, bagaimana caranya?"
"...Memikirkan caranya...."
Azrael menunjuk ke Sasaraki dengan keringat mengalir di pipinya.
"Adalah pekerjaanmu, kan?!"
"....Umm, benar..."
Bukannya beliau tidak akan pernah bisa memikirkan sesuatu.
Ditambah, memang benar ini yakni pekerjaannya.
"Membuat mereka bahagia....Pada dasarnya, jikalau kubiarkan mereka bersenang-senang, itu akan berhasil, kan?"
Jika orang 'bermain bagus' dalam shogi atau olahraga lain, mereka bisa senang. Di game inipun sama, bukanlah hal tidak mungkin untuk membiarkan para pemain menikmati diri sendiri. Sasaraki telah menciptakan itu terjadi beberapa kali.
Misalnya, dikala beliau menciptakan dungeon tutorial untuk Lizna dan Azrael.
Atau dikala beliau membantai para pemain di Dungeon terakhir lantai satu.
"Hm....kupikir saya sudah mengerti intinya"
"Benarkah?!"
Azrael menyandarkan tubuhnya ke depan.
"Yah. Aku merasa bisa melakukannya"
Begitu lelaki ini mengucapkan kalimat tersebut, wajah Azrael mendadak tersenyum menyerupai anak kecil.
Tiba-tiba saja Sasaraki ingin mengelus kepala si gadis alasannya yakni senyum itu membuatnya tampak menyerupai binatang kecil.
"Yaaay !"
Tanpa lelaki ini sadari, beliau sudah memusatkan perhatian pada Azrael.
"Hm? Ada apa, Sasaraki?"
"Ah, tidak, tidak apa-apa"
Sasaraki menggelengkan kepala untuk menyingkirkan godaan itu.
Jika beliau menyentuh kepalanya sekarang, lelaki ini akan dituduh melaksanakan pemerkosaan lagi. Dirinya pun bersumpah supaya tidak tunduk pada hasrat itu.
"Kalau begitu, ayo cepat dan buat dunge---"
Tepat dikala Sasaraki ingin mengatakannya....
"Tapi, apa ada pemain yang mau tiba untuk mencoba {Happy Death}?"
Lizna memotongnya.
"Mereka kini sedang menyingkirkan ribuan monster bos, kamu tahu?"
"Ah, benar....Tunggu, kita bahkan tidak mempunyai ruang tersisa untuk membangun sebuah dungeon, kan....?"
Sebagian besar wilayah lantai satu telah dibanjiri dan para pemain tengah bergulat dengan 'Potion Berenang' yang memungkinkan mereka bergerak di air. Mungkin takkan ada banyak orang yang tidak waras untuk menyampingkan quest itu kemudian pergi hanya demi menantang sebuah dungeon.
"Apa yang harus kita lakukan?"
"Aku punya pandangan gres bagus"
Lizna tertawa dipenuhi aura kemenangan, "Fufufu"
"Ide yang bagus, kamu bilang?"
"Ya. Sasaraki-kun, lakukan menyerupai ini---"
Lizna tertawa "Fufu" lagi, dan memberi kesan seseorang yang sedang mengisap rokok.
"Apa yang kamu coba maksudkan?"
"Jadilah mata-mata!"
"Hah?"
"Jadilah jasus dan pancing para pemain ke dalam dungeon"
☆☆☆☆
Ke Halaman utama Kusoge Online (BETA)
Ke
0 Response to "Kusoge Chap 2 (2) Vol 2 B. Indonesia"
Posting Komentar